02176 2200409 4500001002100000005001500021008004100036020002200077035002500099041000800124082001000132090001600142100002100158245002200179260003100201300002500232500001800257650002000275001002100295005001500316035002500331008004100356020002200397041000800419082001000427090001600437100002100453245002200474260003400496300002400530500001800554650002000572520114100592990001101733990001101744990001101755INLIS00000000000859020170301034338170303||||||||| | ||| |||| ||ind|| a978-979-709-355-6 a0010-031700000008528 aind0 a808.3 a808.3 BIS l0 aA. MUSTOFA BISRI00aLUKISAN KALIGRAFI aJAKARTAbBUKU KOMPASc2009 aIX, 131 HLM.; 21 CM. aAPBD TA. 2010 0aKUMPULAN CERPENINLIS00000000000859020210218093142 a0010-031700000008528210218 | | ind  a978-979-709-355-6 aind a808.3 a808.3 BIS l0 aA. MUSTOFA BISRI1 aLUKISAN KALIGRAFI aJAKARTA :bBUKU KOMPAS,c2009 aX, 134 HLM.; 21 CM. aAPBD TA. 2010 4aKUMPULAN CERPEN aBuku ini merupakan buku kumpulan cerpen pertama A. Mustofa Bisri. Total ada lima belas judul cerpen yang dimuat didalamnya, yakni "Gus Jakfar", "Gus Muslih", "Amplop-amplop Abu-abu", "Bidadari itu Dibawa Jibril", "Ning Ummi", "Iseng", "Lebaran Tinggal Satu Hari Lagi", "Lukisan Kaligrafi", "Kang Amin", "Kang Kasanun", "Ndara Mat Amit", "Mbah Sidiq", "Mubalig Kondang", "Ngelmu Sigar Raga", dan "Mbok Yem". “Kalau pengajian-pengajian itu jelas pengaruhnya pada jamaah sih tidak masalah. Ini tidak. Pengajian-pengajian yang begitu intens dan begitu tinggi volumenya itu sepertinya hanya masuk kuping kanan dan langsung keluar lagi kuping kiri. Tak membekas. Buktinya mereka yang bakhil ya tetap bakhil; yang hatinya kejam ya tetap kejam; yang suka berkelahi dengan saudaranya ya masih terus berkelahi; yang bebal terhadap penderitaan sesame juga tidak kunjung menjadi peka; yang suka menang-menangan ya tidak insyaf. Pendek kata seolah-ola kita tidak ada korelasi antara pengajian dengan mental mereka yang diberi pengajian” begitu salah satu kutipan dari salah satu cerpen yang dimuat dalam buku ini, “Amplop-amplop Abu-abu”. a034482 a034483 a034484